-->

outdoor learning kadang diperlukan?

Kadang belajar di outdoors itu diperlukan bagi mahasiswa dan dosen,, menurut saya pribadi sich heee??
Bagi yang belum tau apa itu Outdoor Learning, berikut penjelasannya:

Model Pembelajaran Outdoor Learning
1)      Pengertian Model Pembelajaran Outdoor Learning
Outdoor learning dikenal juga dengan berbagai istilah lain seperti outdoor activities, outdoor study, pembelajaran lapangan atau pembelajaran luar kelas.
1. Menurut Komarudin (dalam Husamah. 2013:19) menyatakan, outdoor learning merupakan aktivitas luar sekolah yang berisi kegiatan di luar kelas/sekolah dan di alam bebas lainnya, seperti: bermain di lingkungan sekolah, taman, perkampungan pertanian/nelayan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan, serta pengembangan aspek pengetahuan yang relevan.

2.  Menurut Amin (dalam Husamah. 2013:19) menyatakan, outdoor learning process (OLP) adalah pembelajaran sains dengan melakukan petualangan di lingkungan sekitar dengan n secara teliti yang hasilnya dicatat ke dalam Lembar Kerja Pengamatan (LKP).

3.    Menurut Barlet (dalam Husamah. 2013:20) menyatakan, model pembelajaran pendidikan luar ruang adalah suatu pembelajaran yang dilakukan di luar ruang atau luar kelas.

4.   Menurut Hariyanti (dalam Husamah. 2013:20) menyatakan, proses pembelajaran luar kelas adalah proses pembelajaran yang dapat membangun makna (input), kemudian prosesnya melalui struktur kognitif sehingga berkesan lama dalam ingatan atau memori (terjadirekonstruksi).

5.  Menurut Husamah (2013:20) menyatakan, pendidikan luar kelas diartikan sebagai pendidikan yang berlangsung di luar kelas yang melibatkan pengalaman yang membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualangan yang menjadi dasar dari aktivitas luar kelas seperti hiking, mendaki gunung, camping, dan lain-lain.

Jadi, outdoor learning adalah suatu kegiatan di luar kelas yang menjadikan pembelajaran di luar kelas menarik dan menyenangkan, bisa dilakukan dimanapun dengan menekankan pada proses belajar berdasarkan fakta nyata, yang materi pembelajarannya secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran secara langsung dengan harapan siswa dapat lebih membangun makna atau kesan dalam memori atau ingatanya.

2)      Langkah-langkah Model Pembelajaran Outdoor Learning

Menurut Oemar Hamalik (Iptu Prihantoro (2010), berpendapat bahwa prosedur untuk mempersiapkan pembelajaran dengan outdoor learning (outdoor activities), adalah sebagai berikut :

a.      Guru merumuskan dengan teliti pengalaman belajar direncanakan untuk memperoleh hasil yang potensial atau memiliki alternatif.

b.    Menentukan bentuk kegiatan yang akan dipakai, kegiatan outdoor learning ini dapat divariasi sendiri oleh guru. Misalnya : dalam satu materi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, seperti dalam tema yang lain seperti lingkungan.

c.       Guru berusaha menyajikan pengalaman yang bersifat menantang dan memotivasi.

d.  Menentukan waktu pelaksanakan kegiatan. Kegiataan outdoor learning ini dapat dilaksanakan dalam pembelajaran atau dapat juga dilaksanakan di luar jam pelajaran.

e.  Menentukan rute perjalanan outdoor learning, dapat dilakukan satu kelas bersama-sama. Outdoor learning dapat menggunakan rute di sekitar sekolahan atau di lingkungan warga sekitar.

f.   Siswa dapat bekerja secara individual dan dapat bekerja dalam kelompok-kelompok kecil.

g.      Para siswa secara aktif berperan serta dalam pembentukan pengalaman.

h.      Setelah semua persiapan selesai maka tahap selanjutnya pelaksanaan kegiatan outdoor learning yaitu guru menjelaskan tentang aturan dalam pembelajaran dengan outdoor learning.

3)      Manfaat Model Pembelajaran Outdoor Learning

Model pembelajaran Outdoor Learning bisa diterapkan pada anak-anak usia Sekolah dan orang dewasa sekaligus. Berikut manfaat model pembelajaran outdoor learning menurut para ahli:

a)     Menurut suyadi (dalam Husamah, 2013:25), menyebutkan, bahwa manfaat pembelajaran luar kelas antara lain:
1.      Pikiran lebih jernih;
2.      Pembelajaran akan terasa menyenangkan;
3.      Pembelajaran lebih variatif;
4.      Belajar lebih rekreatif;
5.      Belajar lebih riil;
6.      Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas;
7.      Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas;
8.      Wahana belajar akan lebih luas;
9.      Kerja otak lebih rileks.

b)    Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Husamah, 2013:25) menjelaskan, banyak keuntungan yang dioeroleh dari kegiatan mempelajarai lingkungan dalam proses belajar, antara lain:
1.   Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk berja-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.

2.    Hakekat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami.

3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih factual sehinggakebenarannya akurat.

4.  Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapatdilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonsrrasikan, menguji fakta, dan lain-lain.

5.  Sumber belajar lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain.

6. Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan membentuk sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan.

c) Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (dalam Husamah, 2013:26), proses pembelajaran secara langsung dapat memberikan pengalaman nyata pada sisa, artinya pengalaman itu akan terhindar dari kesalahan persepsi dari pembahasan materi pelajaran tertentu.

d)     Menurut Purwanti (dalam Husamah, 2013:27), nilai plus dari outdoor learning adalah sebagai berikut:

1. Dapat merangsang keinginan siswa untuk mengikuti materi pelajaran guna meningkatkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia.

2.    Dapat digunakan sebagai media alternatif bagi guru dalam mengembangkan metode mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia.

Model pembelajaran outdoor learning memberikan alternatif cara pembelajaran dengan membangun makna atau dengan melibatkan lebih banyak indera penglihatan, indera pendengaran, indera perabaan, indera penciuman padasiswa dan memberikan pengalaman yang lebih berkesan, karena siswa mengalami sendiri tentang materi pelajaran.

2)      Kekurangan Model Pembelajaran Outdoor Learning

Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Husamah, 2013:31), beberapa kelemahan dan kekurangan yang sering terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Outdoor Learning berkisar pada teknis pengaturan waktu dan kegiatan belajar, antara lain:

a)      Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan ada waktu siswa dibawa ke tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada kesan main-main.

b)      Ada kesan guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas.

c)      Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.

Banyak hal yang perlu dipikirkan oleh guru. Salah satunya adalah belajar di luar ruangan akan menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak orang yang datang untuk menyaksikan. Pusat perhatian siswa akan langsung tertuju kemana-mana karena posisi belajar mereka di tempat terbuka. Oleh karena itu, sebagai guru yang cerdas, diperlukan kiat-kiat tertentu untuk mengatasi kelemahan model pembelajaran Outdoor Learning.

Daftar Pustaka
Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kleas Outdoor Learning. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs



Baca Juga:

Langganan Via Email
Copyright © | by: Me